Singgalangadalah gunung di depan gunung marapi. Singgalang adalah gunung yang sangat alami dengan pemandangan indah di sepanjang jalan. terutama di hutan lumut dan telaga dewi danau yang sangat indah di puncak gunung. kali ini kami ditemani oleh pemandu yang sangat profesional. namanya adalah Fajar dari trekking ambasador.
Kelimapendaki ini sampai di cadas Gunung Singgalang pada Minggu pagi (16/9). "Dari keterangan tersangka, Minggu pagi mereka melanjutkan pendakian ke Telaga Dewi Singgalang. Sampai di Telaga Dewi, lima pendaki itu diguyur hujan badai hingga memutuskan untuk kembali turun ke cadas, sekitar pukul 15.00 WIB.
TelagaDewi bisa Teman Traveler temukan di puncak Gunung Singgalang, salah satu destinasi yang cukup menguji adrenalin bagi kebanyakan pendaki lokal. Jalur pendakiannya terus menanjak dan lembab, menyuguhkan tantangan tersendiri. Butuh waktu kurang lebih tujuh jam untuk mencapai puncaknya, menyesuaikan kondisi di lapangan.
Vay Tiα»n Nhanh. Gunung Singgalang Sumatera Barat Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki bentangan alam beragam, disini kita bisa jumpai pantai yang indah, dataran tinggi yang sejuk, bukit β bukit yang berbaris serta gunung β gunung yang menjulang tinggi, salah satunya adalah Gunung Singgalang yang berada di Kabupaten Agam. Telaga Dewi, inilah bonus yang didapatkan oleh pendaki setelah bersusah payah mendaki jalur yang terbilang terjal Gunung Singgalang memiliki ketinggian sekitar 2877 mdpl, merupakan jenis gunung Vulkanis namun sudah tidak aktif lagi. Gunung Singgalang dihiasi dengan hutan gunung yang lembab dan banyak menyimpan kandungan air sehingga persediaan air bagi para pendaki cukup melimpah. Salah satu hal yang membuat Gunung Singgalang menjadi primadona untuk didaki adalah keberadaan sebuah telaga yang merupakan bekas kawah mati, telaga tersebut dikenal dengan sebutan Telaga Dewi. Telaga Dewi berada di ketinggian 2765 mdpl, airnya sangat tenang sehingga keberadaan pohon di tepi telaga serta langit dapat terefleksi di permukaan airnya. How To Get There Untuk mendaki Gunung Singgalang setidaknya terdapat tiga jalur yang bisa dijadikan pilihan yaitu Jalur Toboh, Jalur Balingka dan Jalur Koto Baru. Namun dari ketiga jalur ini, yang paling sering dan paling ramai digunakan oleh para pendaki adalah Jalur Koto Baru. Untuk menuju titik awal pendakian Jalur Koto Baru tidaklah sulit karena posisinya berada di antara Bukittinggi dan Pandang Panjang. Jika dari Kota Padang kita bisa menggunakan travel jurusan Bukittinggi, travel ini biasanya mangkal di depan Basko Grand Mall, ongkosnya sekitar Rp dengan waktu tempuh sekitar dua jam. Kita turun di Pasar Koto Baru untuk kemudian melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan desa dengan ongkos Rp lalu turun tepat di depan Rumah Tenun Pusako Pandai Sikek. Dari sini kita harus berjalan kaki sejauh 2 Km menuju Posko Pendakian, melapor kepada petugas, menuliskan nama serta nomor yang bisa dihubungi ke dalam buku registrasi setelah itu membayar retribusi sebesar RP per orangnya. Pos Pendakian Gunung Singgalang Jalur Koto Baru Dari posko pendakian kita masih harus berjalan 2 km menuju titik awal pendakian yang ditandai dengan tiang β tiang pemancar stasiun televisi. Nah, lumayan kan perjuangannya itu baru menuju titik awal pendakian? namun jika kita datangnya beramai β ramai kita bisa menyewa angkutan desa untuk diantarkan sampai ke pemancar stasiun televisi. Jalur Pendakian Gunung Singgalang Medan yang harus dihadapi pertama kali untuk mendaki Gunung Singgalang Via Koto Baru adalah semak belukar atau orang Minang menyebutnya hutan pimpiang yaitu sejenis rerumputan dengan ukuran batang sebesar jempol yang sangat lentur sehingga sering menutupi jalur membuat para pendaki harus menunduk dan merangkak. Jalur ini cukup sulit dan melelahkan, kurang lebih satu jam untuk mengakhiri perjalanan di hutan pimpiang. Setelah itu, kita akan dihadapi oleh jalur berupa akar β akar pepohonan, sayangnya tidak ada βbonusβ disini. Hutan pimpiang, ilalang yang menjulur hingga ke jalur pendakian. Cukup gatal jika terkena kulit Mendaki Gunung Singgalang via Kota Baru cukup aman karena jalurnya sangat jelas. Kita cukup ikuti kabel dan tiang listrik yang menjadi patokannya. Setelah kurang lebih 4 β 5 jam perjalanan, sampailah kita di cadas yang merupakan lokasi yang cocok untuk beristirahat karena memiliki tempat yang cukup lapang untuk mendirikan beberapa tenda. Dari cadas keesokan harinya kita bisa melanjutkan perjalanan menuju Telaga Dewi. Kita akan menghadapi tanjakan terjal berupa bebatuan keras berwarna kuning, di tengah tanjakan tersebut terdapat Tugu Galapagos yang dibuat untuk mengenang hilangnya salah satu siswa pencita alam SMAN1 Padang pada tahun 1990an. Usai tanjakan maka selanjutnya kita akan melewati hutan lumut, setelah hutan lumut maka kita akan berjumpa dengan Telaga Dewi yang begitu mempesona. Pendaki bisa beristirahat di cadas, disini bisa mendirikan cukup banyak tenda Tanah merah keras atau biasa disebut dengan cadas Dari Telaga Dewi ke Puncak Gunung Singgalang hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan medan yang cukup bersahabat. Berbeda dengan puncak gunung pada umumnya yang biasanya ditandai dengan sebuah patok, di Gunung Singgalang yang menjadi tanda puncaknya adalah tower β tower pemancar yang di pagari kawat. Apabila cuaca sedang bagus maka kita akan melihat pemandangan Gunung Marapi yang berdiri dengan gagahnya. Usai mendaki cadas, kita akan menemui hutan lumut. Sangat eksotis namun bisa menyesatkan Untungnya saat ini telah ada petunjuk arah untuk menghindari pendaki tersesat Pesan Sebelum Mendaki Gunung Singgalang Berdoalah sebelum melakukan pendakian Ingatlah Tuhan bersama orang β orang pemberani Beretika baik dan sadar dimana kita berada Hentikan pendakian bila cuaca extrim Jaga kelestarian hutan Jangan mengambil sesuatu kecuali foto Jangan meninggalkan sesuatu kecuali jejak Jangan membunuh apapun kecuali waktu Jaga kebersihan sumber air Bawa sampah kembali turun Utamakan keselamatan kelompok Menjaga komunikasi baik kelompok kita dengan kelompok lain. Baca Juga Catatan Perjalanan Gunung Singgalang Tips Mendaki Gunung Singgalang Jika mendaki dengan kelompok dan menggunakan angkutan umum dari Pasar Koto Baru sebaiknya sewa angkutan desa untuk minta diantarkan hingga stasiun pemancar televisi karena dari posko ke titik awal pendakian cukup jauh jika berjalan kaki selain itu dengan cari ini kita bisa menghemat tenaga Sangat disarankan memulai pendakian pada pagi hari karena pemandangan masih jelas sedangkan di sore hari sering kali kabut menutupi jalur. Apabila sampai Cadas kondisi fisik sudah letih atau terlanjur malam disarankan beristirahat disini, namun jika fisik masih fit serta waktu yang masih memungkinkan maka sebaiknya dilanjutkan ke Telaga Dewi karena lokasinya lebih landai dan tentunya pemandangannya sangat indah serta air yang melimpah Jika mendaki pada musim hujan berhati β hatilah, periksa selalu tubuh anda dari serangan pacet. Di Cadas malam hari banyak berkeliaran tikus gunung yang mencari makan, jangan membuang sisa β sisa makanan dekat dengan tenda. About Author M. Catur Nugraha Masih bekerja sebagai Naval Architect Engineer di salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di bidang konstruksi bangunan lepas pantai sejak tahun 2012. Kecintaan kepada kampung halamannya membuat ia memutuskan untuk mendirikan Jelajah Sumbar dengan tujuan memperkenalkan keindahan Bumi Ranah Minang ke khalayak ramai dan mengajaknya untuk berkunjung ke Sumbar. Ia sangat menyukai traveling. Perjalanan yang paling ia senangi antara lain mendaki gunung, trekking ke air terjun, dan berkemah di pulau β pulau kecil. Ia juga gemar menuliskan cerita perjalanannya dan memotret obyek yang ditemuinya. Cita β citanya menjadikan Sumatera Barat dan Wisata Padang sebagai salah satu destinasi pilihan favorit bagi wisatawan lokal maupun wisatawan Internasional.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Assalamualaikum ini saya akan menceritakan sedikit tentang perjalanan liburan saya selama di Sumatra, tepatnya di Sumatra Barat. Liburan kali ini saya melakukan banyak perjalanan, salah satunya mendaki Gunung Singgalang yang berada di Sumatra Barat. unung Singgalang ini merupakan salah satu puncak triarga dari tiga gunung yang ada di Sumatra Barat selain dari Gunung Marapi dan selalu membuat manusia takjub akan keindahannya yang luar biasa, tetapi gunung hanyalah setitik lukisan kecil di hadapan alam semesta milik Sang kali ini membawa kami ke Bukittinggi lagi, daerah Sumatra Barat yang memiliki dua Gunung yang berdekatan yaitu Gunung Marapi dan Singgalang. Tapi tau gak sih kalau di Gunung Singgalang ada juga Telaga yang asik buat di lihat dan di telusuri? apalagi buat kalian yang suka berfoto Hujan di Tengah Perjalanan Rombongan kami yang berjumlah empat orang bertolak dari kota Bukittinggi menuju ke daerah Pandai Sikek untuk melakukan pendakian pada Sabtu pagi,melalui Ruas jalan Bukittinggi-Padang Panjang. Sepeda motor kami melaju menembus jalan yang berada diantara dua kaki Gunung yaitu Gunung Singgalang dan Marapi. Hujan yang mengguyur beberapa kali sempat menghambat perjalanan kami, namun pada akhirnya kami sampai di basecamp pendakian Gunung Singgalang Via Pandai masuk menujui jalur pendakian, kita membayar biaya parkir per sepeda motor di loket retribusi dan biaya simaksi atau pendaftaran sebesar per Pendakian Singgalang 1 2 Lihat Trip Selengkapnya
Di areal puncak Gunung Singgalang yang sudah tak aktif lagi ini ada sesuatu yang bakal bikin rahang kamu pegal karena melongo, yakni Telaga jauh dari kawasan puncak, sekitar 112 meter sebelumnya, kamu bakal menjumpai Telaga Dewi yang begitu memesona, tempat ikan-ikan bebas berenang ke sana kemari dalam air yang jernih. Karena lumayan lembap, sebagian areal sekitar danau pun dihiasi hutan telaga yang syahdu bikin areal lapang di sekitarnya jadi lokasi favorit para pendaki Gunung Singgalang untuk menggelar satu spot yang jadi ciri khas Telaga Dewi Gunung Singgalang, yakni sebuah pohon yang menjorok ke arah danau. Tempat ini pun jadi latar paling favorit untuk Juga Uniknya Tradisi Manambang di Sumbar, Surganya Anak-anak saat LebaranMenjelang matahari terbenam, Telaga Dewi akan jadi makin spektakuler. Cahaya akan jadi dramatis dan hawa jadi makin dingin. Inilah waktu yang tepat untuk menyalakan kompor, merebus air, menyeduh kopi, lalu menghayati keheningan danau yang dipagari ribuan pohon Singgalang adalah salah satu dari tiga gunung dalam gugusan yang disebut Tri Arga. Dua gunung lainnya adalah Gunung Marapi dan Tandikek. Dari ketiga gunung ini, Gunung Marapi yang paling sering dikunjungi kalangan pendaki lokal Sumatera Barat, Singgalang adalah salah satu gunung favorit untuk didaki, selain Marapi dan Talang. Tingkat kesulitan pendakian Gunung Singgalang pun sebenarnya tidak kalah tinggi dibandingkan Gunung Kerinci yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Sumatera. Hanya saja, jalur Singgalang jauh lebih singkat dibanding Juga Ini 5 Mitos Batu Angkek-angkek di Sumbar, Salah Satunya Meski Kecil tapi Punya Berat Berubah-ubahUntuk mencapai Telaga Dewi perlu waktu sekitar 7-8 jam. Di awal pendakian, kamu akan melewati hutan rumput riang-riang pimping yang kalau bersentuhan dengan kulit bisa bikin gatal. Kemudian kamu akan memasuki trek yang penuh akar-akar pohon. Sebelum tiba di Telaga Dewi, kamu mesti melewati Cadas areal tempat vegetasi mulai berubah dan hutan lumut yang lembap. Kalau mau terus ke puncak, dari Telaga Dewi kamu hanya perlu berjalan santai sekitar 15-30 menit lewat Hutan tertarik untuk menggapai puncak Gunung Singgalang dan menikmati kesunyian Telaga Dewi, kamu bisa langsung cari tiket pesawat ke Bandara Internasional Minangkabau, Pariaman, Sumatera Barat. Dari sana, lanjutkan perjalanan ke Pasar Koto Baru, Tanah Datar, kemudian naik ojek melewati Pandai Sikek ke areal yang biasa disebut Tower karena di areal ini memang ada menara pemancar RCTI dan TVRI. Tower inilah yang jadi pintu gerbang Singgalang.
telaga dewi gunung singgalang